Selama berpekan-pekan, AS dan para sekutunya menuduh Rusia berencana menginvasi Ukraina. Tidak hanya menuduh, AS juga memperingatkan akan adanya sanksi ekonomi masif jika Putin meluncurkan serangan ke negara tetangganya itu.
Puluhan ribu prajurit Rusia saat ini masih berkumpul di dekat perbatasan Ukraina. Penumpukan pasukan ini merupakan alasan utama di balik kekhawatiran bahwa Rusia dapat sewaktu-waktu menginvasi Ukraina.
Dalam sambungan telepon dengan Presiden Finlandia Sauli Niinsto, Putin mengaku ingin sesegera mungkin menggelar dialog keamanan.
"Rusia ingin segera meluncurkan negosiasi dengan Amerika Serikat dan NATO untuk mengembangkan jaminan resmi internasional unttuk keamanan negara kami," ujar Putin, dilansir dari Channel News Asia, Rabu, 15 Desember 2021.
Permintaan Rusia, lanjut Putin, adalah penghentian perluasan pengaruh NATO ke wilayah timur Eropa. Moskow juga tidak ingin NATO mengirim senjata ke negara-negara tetangga Rusia, termasuk Ukraina.
Putin menekankan permintaan serupa dalam sambungan telepon dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron di hari yang sama.
Baca: Putin Ingin Bertemu Biden Secara Langsung, Bukan Virtual
Saat berbicara dengan Presiden Finlandia, Putin menuduh pemerintah Ukraina mulai meningkatkan penggunaan "senjata berat dan drone tempur" terhadap separatis pro-Rusia di wilayah timur negara tersebut.
Selama ini, Putin berulang kali membantah bahwa Rusia hendak menginvasi Ukraina. Ia justru balik menuduh kekuatan Barat sebagai pihak yang memicu timbulnya ketegangan saat ini. (Nadia Ayu Soraya)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
