Perdana Menteri Irakli Garibashvili mengatakan bahwa tim penyelamat berada di tempat kejadian dan dia telah memanggil tentara untuk membantu upaya pencarian.
"Sayangnya, tujuh mayat telah ditemukan sejauh ini. Situasinya sangat sulit mereka mencari lebih dari 30, tapi mari kita tunggu hasilnya," kata Garibashvili, seperti dikutip AFP.
Kementerian dalam negeri mengatakan, dalam postingan sebelumnya bahwa 140 orang telah dievakuasi. Dua helikopter dan anjing penyelamat terlibat dalam upaya pencarian.
Gambar-gambar menunjukkan petugas penyelamat mengambil puing-puing yang sebagian terkubur oleh tanah yang dipindahkan. Tim bekerja dengan tangan mereka dan dengan ekskavator untuk menggeser tanah.
Tanah longsor terjadi pada Kamis di Shovi, sebuah daerah resor kecil di barat laut pegunungan Georgia yang terkenal dengan hutannya yang luas dan mata air alami.
Merab Gaprindashvili, seorang ahli geologi dari Badan Lingkungan Nasional Georgia mengatakan, tanah longsor Kamis disebabkan oleh kombinasi faktor dan tidak mungkin terjadi lagi.
"Secara khusus, ada dua gletser di hulu sungai yang mencair secara intensif. Ini disertai dengan hujan lebat," ucapnya dalam wawancara televisi.
Hujan lebat dan banjir tidak jarang terjadi di Georgia, di mana lereng yang curam menimbulkan risiko tanah longsor.
Pada tahun 2008 enam orang tewas akibat tanah longsor di wilayah selatan Laut Hitam Adjara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
