Serangan pada Jumat malam di kota Magdeburg, Jerman tengah, itu mengguncang seantero negeri dan memicu ketegangan terkait isu keimigrasian.
Mengutip dari Channel News Asia, Senin, 23 Desember 2024, tersangka yang saat ini dalam tahanan adalah seorang psikiater berusia 50 tahun dari Arab Saudi dengan riwayat retorika anti-Islam yang telah tinggal di Jerman selama hampir dua dekade. Motif serangan tersebut masih belum diketahui.
Keributan dan sejumlah "gangguan kecil" terjadi dalam demonstrasi kelompok sayap kanan yang dihadiri sekitar 2.100 orang pada Sabtu malam di Magdeburg, ujar polisi. Mereka menambahkan bahwa proses pidana akan dilakukan tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Para pengunjuk rasa, beberapa di antaranya mengenakan balaclava hitam, membawa spanduk besar bertuliskan "remigrasi,” istilah yang sering digunakan oleh pendukung sayap kanan yang menyerukan deportasi massal terhadap imigran dan orang-orang yang dianggap bukan keturunan Jerman.
Di sisi lain, warga berkumpul untuk mengenang para korban.
Lautan bunga terhampar di depan Gereja St. John di Magdeburg, dekat lokasi kejadian, menarik banyak pelayat yang datang dengan tangis sepanjang akhir pekan.
"Ini kali kedua saya datang ke sini. Saya datang kemarin. Saya membawa bunga dan merasa sangat terharu sehingga saya ingin tahu hari ini berapa banyak bunga yang sudah diletakkan," ujar warga lokal Ingolf Klinzmann kepada Reuters dan dikutip Channel News Asia, Senin, 23 Desember 2024.
Papan peringatan untuk para korban bertuliskan "Mengapa?" dalam huruf besar terlihat di lokasi.
Motif Pelaku
Seorang hakim memerintahkan tersangka, yang diidentifikasi media Jerman sebagai Taleb A., untuk ditahan sebelum persidangan atas dakwaan lima kasus pembunuhan serta beberapa tuduhan percobaan pembunuhan serta penganiayaan berat, kata polisi dalam pernyataan resmi.Reuters belum dapat memastikan apakah tersangka memiliki pengacara.
Korban tewas terdiri dari seorang anak laki-laki berusia sembilan tahun dan empat perempuan berusia 52, 45, 75, dan 67 tahun, menurut keterangan yang diberikan polisi. Dari korban luka-luka, sekitar 40 orang mengalami cedera serius atau kritis.
Pihak berwenang menyatakan bahwa tersangka menggunakan pintu keluar darurat untuk memasuki area pasar Natal, mempercepat kendaraan, dan menabrak kerumunan, melukai lebih dari 200 orang dalam serangan yang berlangsung selama tiga menit. Tersangka ditangkap di lokasi kejadian.
Otoritas Jerman belum mengungkapkan identitas tersangka, sementara media setempat hanya menyebutkan namanya sebagai Taleb A., sesuai dengan undang-undang privasi di Jerman. Motif pelaku belum diketahui. (Siti Khumaira Susetyo)
Baca juga: Mobil Tabrak Kerumunan di Pasar Natal Jerman, 2 Orang Tewas 60 Terluka
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
