Para pejabat mengatakan, dua orang berhasil diselamatkan dari kobaran api, tetapi diperkirakan tidak ada lagi korban selamat.
Melansir dari laman BBC, Senin, 8 Mei 2023, korsleting listrik diperkirakan memicu kebakaran di dalam tambang La Esperanza di wilayah Arequipa.
Sekitar 30 petugas spesialis menuju ke lokasi untuk mengamankan tambang sebelum memulai upaya evakuasi korban, lapor media lokal. Foto dan video dari media lokal menunjukkan api dan asap mengepul dari lokasi tambang di lereng bukit pada akhir pekan kemarin.
Diyakini bahwa para penambang bekerja setidaknya sekitar 80 hingga 100 meter (330 kaki) di bawah permukaan ketika kobaran api terjadi.
Dalam sebuah pernyataan, pemerintah daerah mengatakan kantor polisi terdekat berjarak sekitar 90 menit dari lokasi terpencil, dan beberapa jam dari kota terdekat. Hal ini mempersulit upaya tanggap darurat.
Surat kabar Peru, La República, melaporkan bahwa kerabat dari para penambang yang hilang tiba di lokasi pada Minggu pagi, tetapi akses ke lokasi ditolak. Perusahaan pertambangan di Arequipa, Yanaquihua, belum mengomentari perihal kebakaran ini.
Peru adalah salah satu produsen emas terbesar di dunia, menambang lebih dari 100 ton per tahun - atau sekitar 4 persen dari seluruh pasokan tahunan dunia.
Kebakaran pada akhir pekan kemarin diyakini sebagai bencana terburuk di Peru dalam beberapa tahun terakhir. Puluhan kematian dalam setahun kerap terjadi di industri pertambangan Peru, biasanya tersebar dalam sejumlah insiden kecil.
Baca juga: Satu Tewas dalam Unjuk Rasa Tolak Pembangunan Tambang di Peru
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
