Sejauh ini total korban tewas dalam banjir di Eropa barat mencapai 183 orang, dengan angka terbanyak berasal dari Jerman. Puluhan korban lainnya masih dinyatakan hilang.
Dilansir dari laman France 24, Merkel dijadwalkan mengunjungi desa Schuld di negara bagian Rhineland-Palatinate, satu dari dua area yang terkena dampak terparah musibah banjir di Jerman barat.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Luapan sungai Ahr telah menyapu sejumlah rumah di desa tersebut, dan membuat jalan raya dipenuhi serpihan bangunan dan kayu.
Sejak Rabu kemarin hingga kini, total korban tewas banjir di Jerman telah mencapai 156 orang. Ini merupakan salah satu musibah banjir terparah dalam sejarah modern Jerman.
Di Rhineland-Palatinate saja, jumlah korban tewas mencapai 110 dengan 670 lainnya terluka. Setidaknya 27 orang juga tewas akibat terimbas banjir di Belgia.
Petugas penyelamat di Jerman dan Belgia sama-sama menelusuri reruntuhan rumah dalam mencari korban. Terkadang, pencarian berlangsung di tengah kondisi cuaca buruk. Hujan deras dalam beberapa hari terakhir juga melanda Swiss, Luxembourg, dan Belanda.
Saat banjir mulai surut di Rhineland-Palatinate dan North-Rhine Westphalia, kekhawatiran beralih ke wilayah Upper Bavaria. Di sana, hujan deras membuat sejumlah sungai meluap yang dikhawatirkan dapat memicu banjir ke permukiman warga.
Seorang juru bicara distrik Bavaria mengatakan kepada AFP bahwa satu warga di Berchtesgadener Land tewas akibat terdampak banjir.
Merkel menyebut musibah banjir kali ini sebagai sebuah "tragedi." Ia berjanji akan menyalurkan bantuan federal ke area-area terdampak banjir.
Berbicara bersama Presiden Amerika Serikat Joe Biden di Gedung Putih pada Kamis kemarin, Merkel menyampaikan belasungkawa kepada semua orang yang terdampak bencana di Jerman.
Ia mengatakan pemerintahannya sedang mengalokasikan dana bantuan khusus, baik untuk santuan korban maupun perbaikan infrastruktur.
Baca: Penampakan Banjir di Jerman dan Belgia
