Mengutip dari laman inews.co.uk, Minggu, 10 Maret 2024, keduanya adalah bagian dari 16 negara yang bulan lalu menghentikan bantuan ratusan juta dolar kepada UNRWA sebagai tanggapan terhadap Israel yang menuduh 12 staf badan tersebut terlibat dalam serangan kilat kelompok Hamas pada tanggal 7 Oktober 2023.
Dalam pengumuman pada Sabtu kemarin, Swedia berencana mengirim 200 juta kronor untuk pendanaan awal, setelah UNRWA setuju untuk melakukan lebih banyak pemeriksaan terhadap pengeluaran dan stafnya.
Satu hari sebelumnya, Kanada akan memulai kembali pendanaan untuk UNRWA ketika Menteri Pembangunan Internasional Kanada Ahmed Hussen mengatakan negaranya telah merasa yakin setelah menerima laporan sementara dari penyelidikan PBB atas tuduhan Israel.
Hussen mengatakan pemerintah "melanjutkan pendanaannya ke UNRWA sehingga lebih banyak yang bisa dilakukan untuk menanggapi kebutuhan mendesak warga sipil Palestina."
Keputusan kedua negara terjadi terjadi ketika sebuah kapal yang membawa berton-ton bantuan kemanusiaan meninggalkan Siprus menuju Gaza setelah donor internasional meluncurkan koridor laut untuk memasok wilayah terkepung tersebut.
Situasi Kemanusiaan di Gaza
Keputusan Swedia mengikuti langkah serupa yang dilakukan Komisi Eropa, yang pada awal bulan ini berencana mengeluarkan EUR50 juta untuk UNRWA.UNRWA telah memperingatkan bahwa kurangnya bantuan dapat menyebabkan kehancuran di Gaza dan menyebabkan lebih dari dua juta penduduknya kehilangan pasokan medis dan bantuan lainnya.
"Situasi kemanusiaan di Gaza sangat buruk dan kebutuhannya sangat mendesak," kata Menteri Pembangunan Johan Forssell dalam pengumuman Swedia, seraya menambahkan bahwa UNRWA telah setuju untuk meningkatkan transparansi dan pengawasan serta kontrol yang lebih ketat.
Swedia akan memberikan setengah dari dana sebesar USD38 juta dolar kepada UNRWA yang dijanjikan tahun ini, dan masih banyak lagi yang akan datang.
Israel menuduh 12 dari ribuan pegawai UNRWA berpartisipasi dalam serangan Hamas pada 7 Oktober di Israel yang menewaskan 1.200 orang dan menyandera sekitar 250 lainnya.
Baca juga: Komite Menlu Liga Arab-OKI Tekankan Pentingnya Selamatkan UNRWA
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
