WHO belum sebut cacar monyet sebagai kasus global. Foto:AFP
WHO belum sebut cacar monyet sebagai kasus global. Foto:AFP

WHO Kembali Pertimbangkan Menyatakan Cacar Monyet sebagai Darurat Global

Fajar Nugraha • 22 Juli 2022 04:04
Jenewa: Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melakukan pertemuan komite darurat untuk mempertimbangkan untuk kedua kalinya dalam beberapa minggu, apakah wabah cacar monyet yang meluas harus dinyatakan sebagai krisis global.
 
Ketika komite darurat Organisasi Kesehatan Dunia bersidang Kamis untuk mempertimbangkan untuk kedua kalinya dalam beberapa minggu apakah akan menyatakan cacar monyet sebagai krisis global. Beberapa ilmuwan mengatakan, perbedaan mencolok antara wabah di Afrika dan di negara maju akan memperumit respons terkoordinasi.
 
Para pejabat Afrika mengatakan, mereka sudah memperlakukan epidemi benua itu sebagai keadaan darurat. Tetapi para ahli di tempat lain mengatakan bahwa cacar monyet versi ringan di Eropa, Amerika Utara dan sekitarnya membuat deklarasi darurat tidak perlu bahkan jika virus tidak dapat dihentikan. Pejabat Inggris baru-baru ini menurunkan penilaian mereka terhadap penyakit tersebut, mengingat tingkat keparahannya yang rendah.

“Saya tetap prihatin dengan jumlah kasus, di semakin banyak negara, yang telah dilaporkan,” kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus kepada komite darurat saat pertemuannya berlangsung, seperti dikutip AFP, Jumat 22 Juli 2022.
 
Baca: WHO Atur Pertemuan Darurat Usai Laporan Kasus Cacar Monyet Meningkat 6.000 Kasus.

 
“Melegakan mencatat penurunan jumlah kasus cacar monyet di beberapa negara, tetapi virus itu masih meningkat di tempat lain. Ada enam negara melaporkan infeksi pertama mereka minggu lalu,” ucap Tedros.
 
Cacar monyet telah bercokol selama beberapa dekade di beberapa bagian Afrika tengah dan barat, di mana hewan liar yang sakit kadang-kadang menginfeksi orang-orang di daerah pedesaan dalam epidemi yang relatif terkendali.
 
Beberapa ahli khawatir perbedaan ini dan perbedaan lain mungkin dapat memperdalam ketidakadilan medis yang ada antara negara miskin dan kaya.
 
Sekarang ada lebih dari 15.000 kasus cacar monyet di seluruh dunia. Sementara Amerika Serikat, Inggris, Kanada dan negara-negara lain telah membeli jutaan vaksin, tidak ada yang pergi ke Afrika, di mana versi cacar monyet yang lebih parah telah menewaskan lebih dari 70 orang. Negara-negara kaya belum melaporkan kematian cacar monyet.
 
“Apa yang terjadi di Afrika hampir seluruhnya terpisah dari wabah di Eropa dan Amerika Utara,” kata Dr. Paul Hunter, seorang profesor kedokteran di Universitas East Anglia Inggris yang sebelumnya memberi nasihat kepada WHO tentang penyakit menular.
 
Badan kesehatan PBB mengatakan minggu ini bahwa di luar Afrika, 99 persen dari semua kasus cacar monyet yang dilaporkan terjadi pada pria. Penyakit ini dapat menginfeksi siapa saja yang dekat, kontak fisik dengan pasien cacar monyet.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan