“Ini adalah pertama kalinya AS mendeteksi penerbangan gabungan antara kedua negara,” kata kepala Pentagon itu pada Kamis, seperti dikutip Anadolu, Jumat 26 Juli 2024.
"Saya tidak akan membahas masalah intelijen apa pun di podium ini, tetapi sekali lagi, ini pertama kalinya kami melihat kedua negara ini terbang bersama seperti itu. Mereka tidak memasuki wilayah udara kami," kata Lloyd Austin kepada wartawan bersama Jenderal CQ Brown, ketua kepala staf gabungan.
Pernyataannya disampaikan satu hari setelah Komando Pertahanan Dirgantara Amerika Utara (NORAD) mengatakan pesawat tempur Amerika dan Kanada mencegat dua pesawat pengebom Rusia dan dua pesawat Tiongkok di wilayah udara internasional dekat negara bagian Alaska.
"Ini bukan kejutan bagi kami. Kami memantau pesawat ini dengan saksama, melacak pesawat, mencegat pesawat," kata Austin, seraya menambahkan bahwa AS memiliki kemampuan pengawasan yang "sangat baik".
Kepala pertahanan mengatakan bahwa Tiongkok dan Rusia berada pada "pendekatan terdekat" sekitar 200 mil dari pantai Amerika.
Austin menambahkan, dalam hal hubungan antara Rusia dan Tiongkok, ini adalah hubungan yang membuat kami khawatir, terutama karena kami khawatir tentang Tiongkok yang memberikan dukungan terhadap perang Rusia yang ilegal dan tidak perlu di Ukraina.
NORAD mengatakan pada hari Rabu bahwa aktivitas di Zona Identifikasi Pertahanan Udara Alaska (ADIZ) "tidak dianggap sebagai ancaman," dan akan terus memantau aktivitas pesaing di dekat Amerika Utara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
