Eks presiden AS Donald Trump. (AFP)
Eks presiden AS Donald Trump. (AFP)

Berkampanye di New York, Trump Sebut Harris Tak Layak Jadi Presiden

Marcheilla Ariesta • 28 Oktober 2024 13:37
New York: Calon presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik, Donald Trump, sekali lagi menyerang saingannya dari Partai Demokrat, Kamala Harris, dalam sebuah acara kampanye di New York pada akhir pekan. Selama musim kampanye ini, Trump kerap menyerang personal Harris, dengan menyebutnya sebagai sosok tak kompeten untuk menjadi presiden.
 
Trump juga berulang kali menyerang para migran selama pidatonya di Madison Square Garden pada Minggu. Ia bertekad untuk menepati janji kampanyenya untuk melaksanakan operasi deportasi terbesar dalam sejarah AS jika terpilih jadi presiden kelak.
 
“Nanti, 5 November, akan menjadi tanggal terpenting dalam sejarah negara kita dan bersama-sama, kita akan membuat Amerika kuat lagi,” kata mantan presiden tersebut, dilansir dari Al Jazeera, Senin, 28 Oktober 2024.

Trump bergabung dengan sejumlah anggota Partai Republik dan sekutu lainnya selama acara tersebut. Banyak yang melancarkan serangan ad hominem terhadap Harris – salah satu pembicara menyebutnya “setan” – dan menggunakan retorika yang menghasut terhadap para migran dan komunitas imigran.
 
Trump juga menyalahkan Harris, yang ia gambarkan sebagai “seorang Marxis kiri radikal” yang tidak cerdas dan “tidak layak” untuk menjabat sebagai presiden.
 
“Anda (Harris) telah menghancurkan negara kita,” ujar Trump.

Trump dan Harris Bersaing Ketat

Kampanye di New York berlangsung hanya sembilan hari sebelum rakyat AS pergi ke kotak suara pada 5 November mendatang untuk memilih presiden berikutnya, dengan jajak pendapat menunjukkan Trump dan Harris terlibat dalam pertarungan ketat untuk memperebutkan posisi tertinggi di Gedung Putih.
 
Pemilu AS 2024 bergantung pada tujuh negara bagian medan pertempuran penting, termasuk Georgia, North Carolina, dan Pennsylvania, di mana persaingan masih terlalu ketat untuk diprediksi.
 
Hasil pemilu AS tahun ini kemungkinan akan bergantung pada beberapa ribu pemilih swing voters yang akan membuat keputusan akhir di negara-negara bagian penting.
 
Baik kubu Harris maupun Trump telah mendesak para pendukung mereka untuk memberikan suara di tahap akhir kampanye masing-masing.
 
Lebih dari 41 juta warga AS telah memberikan suara mereka melalui pemungutan suara langsung atau melalui surat suara hingga tengah hari pada hari Minggu, menurut penghitungan Election Lab di University of Florida.
 
Baca juga:  Kamala Harris Kembali ke Philadelphia, Dorong Partisipasi Pemilih Jelang Pemilu
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan