Sebagai badai berbahaya Kategori 4, Beryl membawa angin kencang, hujan deras, dan gelombang tinggi di area pesisir.
Badai Beryl menerjang daratan tak lama setelah pukul 11:00 EDT di Pulau Carriacou, Grenada, di Laut Karibia dengan kecepatan angin maksimal 241 kilometer per jam. Menurut data dari NOAA sejak tahun 1851, ini adalah badai terkuat yang pernah melewati Grenadines.
Ada "laporan luas tentang kerusakan dan kehancuran di Carriacou dan Petite Martinique," ??kata Perdana Menteri Grenada Dickon Mitchell dalam jumpa pers hari Senin.
"Dalam waktu setengah jam, Carriacou hancur," sambungnya, melansir dari laman CNN, Selasa, 2 Juli 2024.
Mitchell mengatakan belum ada laporan langsung tentang kematian atau cedera, tetapi memperingatkan bahwa kondisi bisa berubah sewaktu-waktu.
"Kita tidak dapat mengatakan dengan pasti bahwa tidak ada yang terluka atau tidak ada korban jiwa akibat badai ini," ungkapnya.
Sekitar 95 persen pulau Grenada kehilangan aliran listrik karena Badai Beryl, ucap Neila K. Ettienne, sekretaris pers untuk kantor perdana menteri, kepada CNN pada Senin kemarin. "Telekomunikasi di seluruh Grenada terputus, dan beberapa orang kehilangan layanan internet," tutur Ettienne.
Semua sekolah dan bisnis di Grenada ditutup, termasuk bandara. Hanya rumah sakit dan kepolisian nasional yang saat ini masih beroperasi. Bandara di Grenada melaporkan adanya tiupan angin kencang pada Senin sore.
Sementara itu hingga Senin malam, Kepulauan Windward selatan masih mengalami "kondisi badai tropis, gelombang berbahaya, dan hujan deras," menurut Pusat Badai Nasional (NHC).
Baca juga: Badai Lee Picu Gelombang Besar di Karibia, Tingginya Dapat Capai 6 Meter
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
