Jenderal Joseph Votel, yang memimpin Komando Pusat AS (Centcom), bertemu dengan sejumlah perwira dari Pasukan Demokratik Suriah (SDF).
Kunjungan ini tidak diumumkan atas alasan keamanan. Ini merupakan kunjungan perdana ke SDF di bawah pemerintahan baru AS, namun ketiga secara keseluruhan.
Juru bicara SDF Talal Sello mengatakan bahwa Votel "mendiskusikan komitmen peningkatan dukungan dan koordinasi (kepada SDF) di era Presiden Donald Trump."
"Mereka menjanjikan persenjataan berat di masa mendatang," tutur Sello kepada AFP, Sabtu 25 Februari 2017.
Namun jubir Votel, Kolonel John Thomas, menekankan bahwa sang jenderal tidak menjanjikan sesuatu yang spesifik mengenai persenjataan.
"Selama diskusi, Jenderal Votel memahami kebutuhan dukungan logistik dan sumber daya mereka saat ini jauh lebih besar dari sebelumnya," kata Thomas. "Dia hanya mengatakan dirinya memahami itu, tapi tidak menjanjikan apapun secara spesifik," lanjut dia.
Didirikan pada Oktober 2015, SDF adalah aliansi pejuang Kurdi dan Arab yang telah merebut banyak wilayah dari ISIS di Suriah utara.
AS memiliki pasukan khusus untuk melatih SDF di Suriah, tapi tidak ada unit tempur.
Pada Rabu 22 Februari, Votel mengatakan kepada awak media bahwa tambahan pasukan AS mungkin dibutuhkan di Suriah, walau dia menekankan pejuang lokal akan tetap menjadi kekuatan utama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
