"Dua bom meledak saat prosesi pemakaman tengah berlangsung, saat itu iring-iringan baru memasuki kompleks pemakaman," ujar Wali Kota Asdira, Salaheddin Shaalan, seperti dikutip AFP, Jumat 13 April 2018.
"Total 25 orang tewas dan 18 lainnya menderita luka-luka. Empat diantaranya menderita luka parah," jelasnya.
Ledakan pada Kamis 12 April ini terjadi di desa yang berada di selatan Sharqat. Wilayah ini merupakan salah satu benteng terakhir dari kelompok ISIS sebelum direbut kembali oleh pasukan Irak.
Insiden ini merupakan serangan paling mematikan di Irak sejak pengeboman bunuh diri ganda 16 Januari di Baghdad. Insiden saat itu merenggut 31 jiwa.
Serangan Kamis itu terjadi selama pemakaman lima anggota unit-unit paramiliter Hashed al-Shaabi yang tewas Rabu malam di desa yang sama, sekitar 250 kilometer utara Baghdad.
Sebagian besar unit paramiliter Syiah, yang juga termasuk pasukan suku Sunni, memainkan peran kunci di samping tentara dalam mengusir ISIS dari kota-kota Irak tahun lalu. Pemerintah Irak menyatakan kemenangan atas ISIS pada Desember setelah mendorong mereka keluar dari kekuasaan terakhir mereka di sepanjang perbatasan dengan Suriah.
Namun kelompok itu tetap memiliki kapasitas untuk menyerang kendati kehilangan kendali atas sebagian besar wilayah Irak yang disita pada tahun 2014.
Kekuatan ISIS masih menempel di kantong kekuatan gurun di Suriah. Memanfaatkan Suriah yang dilanda perang dan tampaknya anggota ISIS mampu melintasi perbatasan yang bercelah antara kedua negara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
