Zaini, pria 65 tahun asal Madura, dieksekusi pada 18 Maret 2018 tanpa ada notifikasi kepada Pemerintah RI.
Dubes Maftuh menyebut Presiden Jokowi telah melakukan extraordinary action dengan mengirim dua surat ke Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz al-Saud. Surat pertama dilayangkan sebelum kunjungan Raja Salman ke Indonesia pada Januari 2017.
"Presiden Rl Joko Widodo mengirimkan surat permintaan penundaan eksekusi atas putusan pengadilan yang menjatuhkan hukuman mati (qisas) kepada WNI Muhammad Zaini Misrin Arsyad," ujar Dubes Agus di laman Facebook, belum lama ini.
Baca: Pertemuan Jokowi-Raja Salman Dianggap Sia-Sia
Surat kedua dilayangkan Presiden Jokowi ke Raja Salman pada Oktober 2017. "Presiden Joko Widodo kembali mengirimkan surat yang sangat panjang (tiga lembar kertas A4 dengan 1 spasi)" ungkap Dubes Agus.
Inti dari kedua surat Jokowi adalah meminta penundaan eksekusi dan juga kesempatan meninjau kembali kasus yang menjerat Zaini Misrin.
Kedua surat Jokowi direspons Raja Salman, dan eksekusi mati terhadap Zaini Misrin pun akhirnya ditunda berkat Dekrit Raja.
"Penundaan tersebut menunjukkan perhatian serius di level tertinggi terhadap kasus MZMA, baik Presiden Joko Widodo maupun Raja Salman bin Abdul Aziz," sebut Dubes Agus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
