Dalam sebuah rapat kabinet, kabinet Samoa sepakat mencabut status darurat campak. Kabinet Samoa kini menyepakati status pemulihan, yang didorong agar dapat segera dideklarasikan pemerintah.
Untuk pemulihan wabah campak, Kementerian Kesehatan dan Kementerian Luar Negeri Samoa ditugaskan untuk mempersiapkan Rencana Pemulihan yang nantinya akan dipertimbangkan di level kabinet dalam dua pekan ke depan.
"Kabinet juga telah menginstruksikan agar pekerjaan yang selama ini difokuskan di Pusat Operasi Darurat Nasional (NEOC) selama krisis campak, untuk dialihkan ke Pusat Operasi Darurat Kesehatan (HEOC)," ujar pernyataan kabinet Samoa, dilansir dari TVNZ.
Penyakit campak di Samoa telah menewaskan 81 orang sejak mulai mewabah pada pertengahan Oktober. Sebagian besar pasien meninggal adalah anak-anak di bawah usia lima tahun.
Dua pekan lalu, Pemerintah Samoa mengklaim tim vaksinasi telah berhasil memastikan bahwa 90 persen dari total populasi 200 ribu jiwa telah diimunisasi. Saat wabah campak bermula di Samoa pada pertengahan Oktober, angka rata-rata yang diimunisasi baru 30 persen.
Balita adalah kelompok paling rentan terhadap campak, yang biasanya menimbulkan ruam dan demam. Dalam beberapa kasus, campak dapat berujung kerusakan otak dan kematian.
Otoritas Samoa menyalahkan kelompok anti-vaksin yang menyebarkan teori konspirasi dan hoaks mengenai campak. Kelompok ini dinilai bertanggung jawab atas rendahnya tingkat imunisasi campak di Samoa.
Di beberapa negara Pasifik lainnya, termasuk Tonga, Fiji dan American Samoa, wabah campak lebih mudah ditanggulangi karena tingginya angka imunisasi. Sejauh ini tidak ada laporan kematian akibat campak dari ketiga negara tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
