Belum ada kelompok yang mengaku bertanggungjawab dalam insiden tersebut. Tetapi sebuah kelompok militan lokal yang mengaku terafiliasi dengan Islamic State (ISIS), berupaya menyebarkan pengaruhnya Zliten.
"Beberapa jam setelah ledakan, regu penyelamat yang berada di lokasi kejadian hanya mampu mengeluarkan 60 jasad dari puing-puing," ujar Juru Bicara Rumah Sakit Zliten, Moamar Kaddi, seperti dikutip AFP, Jumat (8/1/2016).
Markas polisi yang menjadi tempat pelatihan dari sekitar 400 anggota polisi, biasa digunakan oleh pasukan polisi perbatasan.
Pihak polisi perbatasan kerap menggagalkan aksi penyelundupan manusia di wilayah itu. Para penyelundup biasa melakukan aksi kekerasan sebagai tindakan balas dendam kepada polisi.
Tetapi mereka tidak pernah melakukan aksi bom bunuh dengan menggunakan kendaraan. ISIS diduga kuat sebagai pelaku pengeboman Kamis 7 Januari itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
