Seorang sumber anonim dari petugas keamanan Baghdad, seperti dikutip Presstv.ir, mengatakan tiga orang tewas dan sembilan lainnya terluka saat bom IED meledak dekat sebuah pasar di Sheikh Omar.
Bom lainnya menghantam permukiman al-Obaidi dan al-Rashid serta kota Abu Ghraib, sekitar 25 kilometer dari Baghdad.
Belum ada yang mengklaim bertanggung jawab atas serangkaian ledakan. Namun otoritas Irak menduga serangan semacam itu biasa dilancarkan kelompok militan Islamic State (ISIS) atau juga kerap disebut Daesh.
Misi PBB untuk Irak (UNAMI) melaporkan total 1.792 warga Irak tewas dan 1.358 lainnya terluka dalam aksi terorisme, kekerasan dan konflik bersenjata pada Oktober lalu.
Menurut UNAMI, jumlah korban tewas di kalangan warga sipil mencapai 1.120. Kekerasan juga menelan nyawa 672 anggota pasukan keamanan Irak. Salah satu angka kematian tertinggi akibat kekerasan ada di Baghdad, dengan tewasnya 268 warga sipil.
Aksi kekerasan brutal melanda Irak bagian utara dan barat sejak ISIS beraksi lebih kurang dua tahun lalu.
Pasukan Irak dan sekutu berusaha merebut kembali daerah yang direbut ISIS, termasuk kota Mosul. Operasi merebut kota kedua terbesar di Irak itu telah dimulai sejak 17 Oktober.
Sejauh ini, sejumlah desa dan distrik di sekitar Mosul, berlokasi sekitar 400 km dari Baghdad, telah dibersihkan dari ekstremis.
Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi bertekad bahwa Mosul akan benar-benar direbut kembali dari ISIS akhir tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
