"Mereka (Pemerintah Arab Saudi) tidak peduli dengan warisan budaya dan mereka tidak peduli dengan keselamatan serta kesehatan jamaah," ujar Al-Alawi, seperti dikutip Press TV, Sabtu (12/9/2015).
Al-Alawi bahkan membandingkan akibat jatuhnya crane di Masjidil Haram seperti ledakan bom.
Selama ini Pemerintah Arab Saudi dikecam karena menghancurkan ratusan warisan sejarah Islam. Banyak pula yang mempertanyakan berbagai gedung tinggi yang berada di sekeliling Masjidil Haram.
Sebelumnya Direktur Jenderal Pertahanan Sipil (GDCD) Arab Saudi Letnan Jenderal Suleiman Al-Omar mengkonfirmasi penyebab jatuhnya crane di Makkah, disebabkan angin kencang.
Laporan menyebutkan bahwa pihak Pertahanan Sipil Arab Saudi sudah memprediksi badai tersebut. Namun tidak diketahui mengapa pejabat setempat tidak mengambil langkah menjaga keamanan.
"Citra satelit menunjukkan bahwa konfigurasi badai petir di pegunungan sekitar Mekkah pada Jumat malam," ujar meteorologis Jon Erdam.
"Badai ini mampun untuk menimbulkan hembusan angin dahsyat di wilayah badai," jelasnya.
Kecelakaan terjadi saat ribuan jamaah Muslim memenuhi Kota Suci Mekkah untuk ibadah haji.
Ada laporan bahwa WNI yang tewas dalam kejadian ini bertambah menjadi enam jiwa. Namun pihak KJRI Jeddah, masih mengkonfirmasi laporan tersebut kepada pihak yang berada di lapangan. Adapun WNI yang terluka mencapai 31 orang.
Bagi keluarga yang ingin mengetahui daftar dan kondisi korban terakhir, PPIH Arab Saudi telah menyiapkan hotline di +966 543603154.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
