Para TKI yang direpatriasi tersebut semuanya berasal dari Jawa Barat, berhasil dipulangkan setelah segala permasalahan dan hak-haknya dengan majikan diselesaikan.
Seperti keterangan tertulis dari KBRI Damaskus yang diterima Metrotvnews.com, Selasa (13/12/2016), salah satu TKI yang direpatriasi adalah Kujemah binti Sayib, yang sempat diberitakan hilang selama belasan tahun dan ditemukan di Suriah tidak bisa berbahasa Indonesia.
Repatriasi WNI dari Suriah gelombang ke-282 ini direncanakan tiba di Jakarta pada tanggal 14 Desember 2016 pukul 6.10 menggunakan maskapai Emirates EK368.
Berikut daftar nama repatrian:
1. Carnipah binti Tanda Kanjan, Cirebon
2. Cicih Rohaesah binti Suharim Sutarja, Majalengka
3. Intan binti Sata Juki, Serang
4. Juanah binti Oon toni, Cianjur
5. Jubaedah binti Tarma, Indramayu
6. Kujemah binti Sayib, Serang
7. Muklis binti Wasta Sawar, Cirebon
8. Nurul Fatihah Dawud, Indramayu
9. Nuryati binti Maman Engkik, Subang
10. Olis Binti Katma, Purwakarta
11. Inah binti Warkim Rabun, Karawang
Pada tahun 2016 ini, KBRI Damaskus telah mepatriasi sebanyak 366 WNI dari Negara Berbahaya Suriah. Dengan pemulangan sebanyak sebelas WNI dan TKI ini, maka sampai dengan saat ini masih terdapat 22 WNI dan TKI di shelter KBRI Damaskus dan masih terus bertambah setiap harinya.
Pelaksana Konsuler I KBRI Damaskus, Makhya Suminar, saat melepas para repatrian, menyampaikan agar para TKI yang dipulangkan dapat bersyukur karena berhasil kembali dipulangkan ke tanah air untuk berkumpul kembali dengan keluarga.
Ditekankan pula untuk tidak kembali lagi menjadi TKW di luar negeri, terutama di Timur Tengah.
"Kepada para TKI yang akan pulang ke Indonesia agar tidak tergiur iming-iming agen atau sponsor untuk diterbangkan kembali agar bekerja sebagai PLRT di Timur Tengah karena nantinya hanya akan berakhir pada permasalahan yang berkepanjangan di shelter KBRI Damaskus," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
