"Otoritas yang berkompeten, termasuk pihak keamanan, Red Cresent dan Kementerian Kesehatan dimobilisasi untuk mencari penyebab tragedi," ujar Suleiman, seperti dikutip Kuna, Sabtu (12/9/2015).
"Angin kencang menjadi penyebab jatuhnya crane di Masjidil Haram, Makkah," imbuhnya.
"Lebih dari 50 tim penyelamat dan 80 ambulans untuk menyelamatkan banyak nyawa sebanyak mungkin," jelasnya.
Kementerian Pertahanan Arab Saudi menyebutkan korban meninggal sudah mencapai 107 orang. Data korban yang terluka akibat insiden juga bertambah 238 orang. Dari foto di berbagai media sosial memperlihatkan kondisi bangunan yang hancur dan ceceran darah korban.
Adapun WNI yang menjadi korban insiden jatuhnya crane di Masjidil Haram, Makkah sudah menjadi 34 orang. Sedangkan untuk korban meninggal, sampai pukul 23.00 waktu setempat sudah mencapai 2 orang.
Kepala Pusat Kesehatan Haji Indonesia Dr Fidiansjah di Mekkah, dua orang yang meninggal adalah Ibu Masnauli Hasibuan dari kloter 9 Medan (KNO 09) dan Iti Rasti Darmin dari kloter JKS 23.
Fidiansjah menjelaskan, 2 WNI yang meninggal akan segera diurus oleh Maktab terkait pemakaman sesuai dengan standar di Arab Saudi. Sementara itu, 7 dari mereka yang mengalami luka-luka (dua laki-laki dan lima perempuan) masih dirawat di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
