Juru Bicara Dinas Darurat Osama Ali menyebutkan jumlah korban ini baru permulaan. Menurutnya ini terkait dengan Khalifa Haftar yang ingin merebut Tripoli.
Setidaknya tujuh ledakan kuat mengguncang pusat kota. Tak lama setelah itu, saksi melihat asap di atas distrik Abu Salim di selatan kota. Wilayah ini gencar dihantamsejumlah roket.
Ini adalah pertama kalinya bahwa pusat Tripoli terkena bentrokan yang cenderung tenang pada malam hari. Hingga saat ini tidak ada kelompok yang bertanggung jawab atas serangan roket, meskipun diarahkan kepada Haftar.
“Setidaknya 174 orang telah terbunuh dan 758 lainnya luka-luka, termasuk warga sipil, sejak Tentara Nasional Libya (LNA) Haftar melancarkan serangan pada 4 April,” menurut angka dari Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), seperti dikutip dari AFP, Rabu, 17 April 2019.
Di Jenewa, Juru Bicara WHO Tarik Jasarevic mengatakan bahwa setidaknya 14 warga sipil tewas dan 36 lainnya cedera dalam pertempuran itu.
Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) menghitung bahwa lebih dari 18.000 orang telah mengungsi akibat bentrokan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
