Melalui sosial media para pendukung ISIS ini merayakan serangan yang menewaskan 153 jiwa ini. Mereka melihat ini sebagai sebuah pencapaian besar, meski belum diketahui apakah ISIS berada di balik serangan itu.
"Ingat 14 November di Paris," ujar seorang pendukung ISIS di Twitter, seperti dikutip IBTimes, Sabtu (14/11/2015).
"(Serangan) ini akan terpatri di pikiran mereka seperti hal serangan 11 September 2001 bagi warga Amerika," lanjutnya.
Sementara melalui sosial media lain yang digunakan oleh pendukung ISIS, tampak menyertakan foto konvoi prajurit ISIS. Di bawah foto itu, pendukung tersebut menyebut nama Presiden Prancis Francois Hollande yang bukanlah seorang yang tidak tersentuh. Dia juga menegaskan akan membuat malu Hollande.
Beberapa jam sebelum serangan, muncul klaim yang tersirkulasi melalui internet mengenai pengakuan seseorang yang mengaku turut serta dalam serangan di Paris. Tidak dapat dipastikan keaslian dari klaim itu, mengingat hingga kini belum ada pihak yang mengaku bertanggungjawab dalam serangan.
Hingga Jumat malam waktu Prancis, setelah serangan, ISIS tidak melontarkan klaim bertanggungjawab. Umumnya, ketika ISIS mengaku melakukan sebuah serangan, mereka akan menyebarkan rekaman video dan suara ataupun pernyataan tertulis yang menyebutkan detail serangan.
Serangan di Prancis pada Jumat (13/11/2015) malam, merupakan yang terparah sejak satu dekade terakhir. Ini adalah serangan kedua yang terjadi sejak Prancis bergabung dengan pasukan koalisi pimpinan AS, yang menargetkan kelompok ISIS di Irak dan Suriah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
