Dalam sebuah wawancara dengan media Turki, seperti dikutip express.co.uk, Sabtu (30/7/2016), Erdogan berkali-kali mengucapkan kata-kata "mastermind" atau "dalang sesungguhnya" dari kudeta.
Sejumlah pihak menduga Erdogan merujuk pada dunia Barat secara umum dan Amerika Serikat (AS) secara khusus.
Setelah kudeta berakhir gagal, Erdogan langsung menuduh Fethullah Gulen, ulama ternama Turki yang tinggal terasing di AS, sebagai tokoh penggerak kudeta. Namun ia mengisyaratkan Gulen hanya sebuah "pion" dari kekuatan sesungguhnya.
Gulen membantah keras terlibat dalam percobaan kudeta, dan balik menuduh justru Erdogan yang sengaja melakukannya untuk memperkuat cengkeramannya di pemerintahan.
AS juga membantah terlibat dan mengetahui apapun terkait kudeta di Turki.
Fethullah Gulen. (Foto: AFP)
Turki melayangkan permohonan ekstradisi Gulen kepada AS. Namun Presiden Barack Obama menegaskan Turki harus terlebih dahulu menyerahkan bukti kuat keterlibatan Gulen dalam kudeta.
Sedikitnya 265 orang tewas dan 1.500 lainnya terluka dalam kekacauan saat kudeta, di mana sebuah faksi militer Turki berusaha menggulingkan pemerintahan Erdogan.
Kudeta berakhir gagal setelah masyarakat pendukung pemerintah tumpah ruah ke jalanan dan melawan para pemberontak.
Ankara kemudian menahan lebih dari 100 jenderal dan memecat hampir 9.000 aparat dalam upaya "bersih-bersih" ala Erdogan. Turki bahkan berusaha menyingkirkan berbagai hal terkait Gulen, termasuk meminta Indonesia menutup beberapa lembaga pendidikan yang dituding berafiliasi dengan pria berusia 75 tahun tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
