Menteri Luar Negeri Lebanon Gibran Bassil tidak hadir dan perwakilan Lebanon di Liga Arab menyatakan keberatan atas komunike tersebut.
Menteri Luar Negeri Irak Ibrahim al-Jaafari juga tidak menghadiri pertemuan tersebut.
"Kami ingin meminta pertanggungjawaban dari setiap sekutu Hizbullah," kata Menteri Luar Negeri Bahrain Khalid bin Ahmed Al-Khalifa.
"Kami ingin menahan negara-negara koalisi Hizbullah, khususnya Lebanon. Lebanon sangat tunduk dalam kontrol penuh kelompok teroris ini," ucapnya, dikutip dari CNN, Senin 20 Desember 2017.
Mengomentari pernyataan Menlu Bahrain, prosefor asal Beirut mengatakan bahwa Hizbullah adalah satu-satunya kelompok politik terkuat di Lebanon, di mana pemerintahan memerlukan pembangunan konsensus yang kompleks yang diungguli oleh kelompok ini.
Ketegangan terbaru antara Arab Saudi dan Iran dipicu oleh insiden 4 November di mana pemberontak Houthi yang didukung Iran di Yaman melepaskan sebuah rudal balistik ke arah Bandara Internasional Riyadh.
Arab Saudi kemudian menuduh Hizbullah dan Iran berada di balik serangan tersebut. Namun, keduanya membantah terlibat dalam insiden tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
