Dikatakan serangan udara di wilayah timur Deir-al-Zour sudah menghilangkan 'ancaman eksistensial yang muncul terhadap Israel dan seluruh kawasan'.
Dikatakan, reaktor itu hampir selesai. Sudah lama dianggap bertanggungjawab, tapi Israel tidak pernah mengakui hal ini sampai sekarang.
Suriah telah berulang kali membantah bahwa situs yang dibom tersebut sebuah reaktor nuklir. Pengakuan tersebut muncul setelah sensor militer Israel mencabut perintah yang melarang pejabat untuk membahas operasi tersebut.
Badan Energi Atom Internasional (IAEA) pernah mengatakan bahwa situs tersebut 'sangat mungkin' telah menjadi reaktor nuklir. Ini juga menyiratkan dibangun dengan bantuan Korea Utara.
Suriah, yang telah bergabung dengan Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir, telah menyangkal hal ini. Pengakuan Isareal merilis materi yang baru diklasifikasikan terkait dengan serangan udara pada 5-6 September 2007.
Itu termasuk apa yang dikatakan Israel sebagai rekaman penyerangan di fasilitas al-Kubar di wilayah gurun Suriah, serta foto-foto operasi rahasia.
"Pada malam antara 5-6 September 2007, jet tempur Angkatan Udara Israel berhasil memukul dan menghancurkan sebuah reaktor nuklir Suriah dalam pembangunan," kata tentara Israel dalam sebuah pernyataan.
"Reaktornya hampir selesai," bubuhnya seperti dilansir BBC, Rabu 21 Maret 2018.
Israel mengatakan empat pesawat tempur F-16 dan empat jet tempur F-15 mengebom fasilitas tersebut.
"Pesan dari serangan terhadap reaktor nuklir tersebut pada 2007 adalah bahwa negara Israel tidak akan membiarkan pembentukan kemampuan yang mengancam keberadaan Israel," kata pernyataan tersebut.
Israel baru-baru ini mengintensifkan peringatannya mengenai meningkatnya kehadiran militer Iran di Suriah.
Pada Februari, jet-jet Israel melakukan serangan udara terhadap sasaran militer Suriah dan Iran yang beroperasi di Suriah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
