"Sejauh ini, sudah ada 1.000 orang dan sembilan imam rahasia yang ditahan di 72 provinsi," ungkap Menteri Dalam Negeri Turki, Suleyman Soylu, seperti dikutip Reuters, Kamis 27 April 2017.
Sementara itu, sebanyak 9 ribu personil kepolisian Turki diskors sejak kemarin dengan alasan adanya hubungan dengan jaringan Gulen.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, mengatakan bahwa penangkapan ini merupakan bagian dari upaya penguatan posisi pemimpin negara yang selama ini semakin terancam.
"Di Turki, ada upaya kudeta dengan tujuan menggulingkan pemerintahan dan mengancurkan negara," jelas Erdogan.
Erdogan berpendapat, memperkuat fondasi kepresidenan akan mencegah ketidakstabilan yang terkait dengan pemerintah koalisi, saat Turki menghadapi masalah termasuk ancaman dari kelompok teroris.
"Kami mencoba untuk membersihkan anggota FETO di dalam angkatan bersenjata, di ranah hukum dan kepolisian," tutur Erdogan.
Penahanan massal tersebut didukung penuh oleh warga Turki, terutama para pendukung Erdogan yang setuju bahwa Gulen memang dalang dari kudeta gagal tahun lalu untuk menggulingkan pemerintahan Erdogan.
"Kami akan terus berjuang dalam hal demokrasi, hak asasi dan kekebasan. Tapi bersamaan juga kami akan berjuang melawan kelompok teroris seperti ISIS, FETO dan PKK," tegas Erdogan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
