Pihak penyelidik mengatakan bahwa mereka menggerebek kantor itu untuk mencari bukti pencucian uang dan pendanaan terhadap terorisme. Dokumen Panama Papers sendiri memaparkan tentang Mossack Fonseca membantu pembentukan perusahaan di negara yang menjadi surga pengemplang pajak.
Puluhan petugas polisi memasang pembatas di sekitar kantor tersebut pada Selasa 12 April. Pemeriksaan ini sebagai bukti bahwa Pemerintah Panama berkomitmen untuk menyelidiki kasus pengemplangan pajak dan pencucian seperti dituduhkan dalam Panama Papers.
"Tujuan dari penggerebekan ini untuk mendapatkan dokumen yang terkait dengan informasi yang dipublikasikan oleh media. Informasi itu menunjukkan bahwa firma itu melakukan kegiatan terlarang," pernyataan pihak Kantor Kejaksaan Agung Panama, seperti dikutip Guardian, Rabu (12/4/2016).
Mossack Fonseca sebelumnya menolak tuduhan bahwa mereka membantu kliennya hanya untuk membentuk perusahaan bayangan di luar negeri. Mereka menegaskan tidak terlibat dalam keputusan manajemen perusahaan kliennya.
Sementara penggeledahan ini berlangsung setelah penuntut dari bidang intelektual mengunjungi Mossack Fonseca mengenai bocoran 11,5 juta dokumen dari kantor firma hukum tersebut.
Firma hukum ini pun melayangkan keberatan mengenai pelanggaran keamanan setelah laporan media, tentang politikus, selebriti dan perusahaan di seluruh dunia menyembunyikan dana di perusahaan bayangan di beberapa negara.
Menurut pihak Fonseca yang bisa dianggap kejahatan dari kasus ini adalah peretasan terhadap komputer mereka. Menurut Direktur Mossack Fonseca, Ramon Fonseca, pelaku peretasan berasal dari luar Panama, mungkin berada di Eropa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
