"Israel tidak diundang ya, karena bukan anggota OKI. KTT OKI hanya bahas Palestina dan Al Quds. Tidak ada juga negosiasi dengan Israel," ungkap Hasan, di Kementerian Luar Negeri RI, Jalan Pejambon, Jakarta, Kamis (4/2/2016).
Namun, Hasan mengungkapkan jika kuartet menghadiri KTT OKI nanti, mungkin akan ada pertemuan khusus dengan kuartet. Kuartet khusus untuk Timur Tengah yang didalamnya termasuk Amerika Serikat (AS), Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Uni Eropa dan Rusia.
"Yang diinginkan kan semua negara hidup berdampingan secara damai, apalagi Palestina. Makanya itu sedang diupayakan melalui KTT nanti," lanjutnya.
Di mana Palestina berdiri secara berdaulat sesuai dengan deklarasi Palestina sedang diupayakan. Hasan turut menegaskan bahwa tidak akan ada pemikiran atau rencana masuknya Palestina ke wilayah Israel.
Untuk saat ini, Presiden Palestina Mahmud Abbas sudah memastikan dirinya akan menghadiri KTT OKI. Sedangkan untuk negara lain, masih dikonfimasi dan Kemlu terus menanyakan perihal kehadirannya.
Selain itu, yang diharapkan untuk hadir di KTT OKI adalah Ketua Komite Al Quds, Maroko dan Sekjen OKI. Diharapkan juga Sekjen PBB Ban Ki-moon hadiri KTT OKI, namun Hasan menjawab itu semua tergantung kehadiran kuartet.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
