Pada 24 September 2015, ribuan jemaah berhimpitan di Mina saat tengah melakukan ibadah haji. 717 orang meninggal dalam kejadian ini, sekitar 125 korban berasal dari Iran.
"Pemerintah Arab Saudi punya kewajiban untuk bertanggungjawab atas kejadian ini. Mereka jelas tidak bisa mengurus dan bertindak tidak kompenten dalam mengatur ibadah haji," ujar Khamenei, seperti dikutip Al-Monitor, Jumat (25/9/2015).
Insiden ini terjadi di dekat di mana jemaah akan melakukan ritual pelemparan jumrah. Khamenei pun mengumumkan tiga hari berkabung untuk mengenang jemaah Iran yang meninggal.
Deputi Menteri Luar Negeri Iran Hossein-Amir Abdollahian mengatatakan, Presiden Hassan Rouhani memerintahkan komite khusus untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Abdollahian juga memanggil Duta Besar Arab Saudi untuk Iran, untuk meminta penjelasan penyebab tragedi tersebut.
"Tidak ada kondisi lain yang bisa membenarkan tindakan tidak bertanggungjawab dari Arab Saudi," tegas Abdollahian.
Ini adalah insiden kedua berdarah selama pelaksanaan haji di Mekkah tahun ini. Sebelumnya, pada 12 September 2015, sebuah crane jatuh dan menimpa Masjidil Haram serta menewaskan 109 jemaah termasuk dari Iran.
Iran dan Arab Saudi dikenal saling bersaing merebutkan pengaruh di Timur Tengah. Kematian warga Iran dalam insiden terpisah selama pelaksanaan haji, membuat ketegangan kedua negara berada dalam babak baru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
