Turki Minta Jerman Bantu Tangkapi Pengikut Fethullah Gulen

medcom.id, Berlin: Pemerintah Turki meminta Jerman untuk membantu mencari para pengikut Fethullah Gulen. Bagi Turki, Gulen merupakan otak kudeta yang gagal 15 Juli lalu.

 

Demi menangkap semua pengikut Gulen, Pemerintah Turki pun meminta bantuan Jerman. Mereka mengirimkan permintaan pencarian terhadap 40 orang dan memohon tiga perintah ekstradisi bagi mereka yang dianggap sebagai pengikut Gulen.

 

Menurut Majalah Der Spiegel, dinas rahasia Turki menginginkan dinas intelijen Jerman, BND untuk memberikan bantuan tersebut. "Dinas rahasia Turki meminta BND untuk menggunakan pengaruhnya untuk mendorong pihak berwenang Jerman, melakukan ekstradisi terhadap pengikut Gulen," sebut Spiegel, seeperti dikutip Reuters, Sabtu (20/8/2016).

 

Juru bicara untuk BND mengatakan, pihak dinas rahasia Turki hanya melaporkan tugasnya kepada Pemerintah Jerman dan pihak berwenang di parlemen. 

 

Sebelumnya pejabat di kantor Kepresiden Turki menyatakan, pihaknya tidak akan berkomentar mengenai operasi intelijen. Tetapi Mereka mengharapkan bahwa seluruh sekutu akan memberikan bantuan untuk menghentikan operasi kelompok FETO yang disebut oleh pihak Turki diotaki oleh Gulen.

 

Jerman selama ini dikenal memiliki komunitas warga Turki yang mencapai tiga juta jiwa. Muncul kekhawatiran adanya ketegangan antara pendukung Presiden Recep Tayyip Erdogan dengan pendukung Gulen di tanah Jerman.

 

 

Hingga saat ini penutupan terhadap lembaga-lembaga yang ada kaitannya dengan Gulen di seluruh dunia masih terus berlanjut.

 

Di Denmark, ratusan warga Denmark keturunan Turki mengeluarkan anak-anak mereka dari sekolah yang dianggap memiliki kaitan dengan Fethullah Gulen. Berdasarkan keterangan, ada 14 sekolah swasta di Denmark yang memiliki kaitan dengan Gulen dan meminta orangtua dari sekolah-sekolah ini.

 

Total 366 siswa dikeluarkan dari sekolah yang diduga ada hubungan Gulen itu. Wakil Kepala Sekolah dari Hillero Privat School, Jorgen Skaastrup mengatakan bahwa orangtua enggan membiarkan anaknya sekolah yang sudah dilabeli teroris oleh Erdogan.

(FJR)