Ini merupakan ekspresi penyesalan pertama Erdogan sejak insiden Selasa kemarin, saat jet F-16 Turki menembak jatuh jet Su-24 Rusia. Kejadian itu terjadi kali pertama dalam setengah abad terakhir, di mana negara anggota NATO menembak jatuh pesawat Rusia dan memicu respon keras dari Moskow.
"Kami sangat sedih atas insiden ini," kata Erdogan, seperti dikutip Associated Press, Sabtu (28/11/2015). "Kami berharap kejadian itu tidak pernah terjadi, tapi sayangnya sudah terjadi. Saya berharap kejadian seperti itu tidak terjadi lagi."
Berbicara di hadapan pendukungnya di kota Balikesir, Erdogan berharap Turki dan Rusia tidak perlu memperpanjang masalah ini yang dapat berujung pada "konsekuensi menyedihkan."
Penyesalan Erdogan ini disampaikannya setelah mengkritik operasi Rusia di Suriah. Ia menegaskan jet Rusia yang ditembak jatuh telah melanggar zona udara Turki. Sementara Moskow juga bersikukuh jetnya ketika itu terbang di langit Suriah.
"Jika kita membiarkan hak kedaulatan kita dilanggar, maka teritori itu tidak akan lagi menjadi teritori kami," ujar Erdogan.
Setelah jet Rusia ditembak jatuh, dua pilotnya melontarkan diri ke udara dan menggunakan parasut. Satu pilot tewas ditembaki pemberontak di wilayah Suriah, sementara satunya lagi berhasil diselamatkan pasukan khusus Rusia dan loyalis Presiden Bashar al-Assad.
Pilot yang selamat mengaku tidak mendapat peringatan apapun dari Turki, dan pesawatnya ditembak begitu saja. Sementara Turki mengaku sudah mengingatkan jet Rusia yang diklaimnya telah melanggar zona udara sebanyak sepuluh kali dalam kurun waktu lima menit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
