Selain menewaskan 16 jiwa, insiden kali ini menyebabkan puluhan orang lainnya terancam nyawanya akibat bencana ini. Korban tersebut sebagian besar menderita kekurangan gizi.
"Laporan kematian ini membuat jumlah korban tewas akibat kelaparan di Madaya, menjadi 46 jiwa sejak dilaporkan Desember," pernyataan Doctor Without Borders, seperti dikutip AFP, Sabtu (30/1/2016).
Berada di Provinsi Damaskus, Madaya ada dibagian pemerintah. Nasibnya menjadi pembicaraan utama dalam pembicaraan damai mengenai konflik Suriah yang dibuka pada Jumat 29 Januari.
Madaya adalah satu dari empat kota yang termasuk perjanjian tahun lalu, guna menghentikan pertempuran dan memperbolehkan masuknya bantuan humanitarian.
Meskipun sudah ada kesepakatan, PBB dan lembaga lain tetap dibatasi aksinya ke Madaya. Penutupan akses juga terjadi di Kota Zabadani, Fuaa dan Kafraya.
Kondisi di Madaya dilaporkan terus memburuk, di mana sekitar 42 ribu warga di sana dikepung oleh pasukan pemerintahan Presiden Bashar Al-Assad. Pasukan Assad menanam ranjau di sekitar kota itu untuk mencegah warga pergi dari Madaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
