Menteri Dalam Negeri Nohad Machnouk mengatakan serangan ini tidak ada hubungannya dengan kelompok militan Islamic State (ISIS). Selama ini, ISIS dikenal sering melancarkan serangan bom bunuh diri di Beirut.
Bom meledak pada Minggu (12/6/2016), sekitar pukul 20.00 malam waktu setempat, tepatnya di daerah Verdun, Beirut.
Sektor perbankan Lebanon menjadi pusat perhatian utama dalam krisis di negara tersebut. Krisis dimulai sejak Amerika Serikat (AS) mengharuskan semua bank untuk mengambil langkah yang diperlukan untuk mencegah aliran dana terkait Hizbullah.
Bank pusat Lebanon mendesak semua bank komersial untuk mengikuti aturan AS. Bank Blom adalah salah satu bank yang ditutup karena pemiliknya dicurigai terkait dengan grup Hizbullah.
"Secara politik sudah jelas serangan ini hanya ditujukan kepada Bank Blom," kata Machnouk, seperti dikutip Reuters.
Kepala pasukan keamanan internal Lebanon, Ibrahim Basbous, mengatakan bom tersebut mengandung sekitar 15 kilogram bahan peledak dan diletakkan di sebuah pot bunga di depan bank.
.jpg)
Petugas palang merah di lokasi ledakan di depan Bank Blom, Beirut, Lebanon. (Foto: Reuters)
Tayangan stasiun televisi lokal sempat memperlihatkan gambar bangunan bank yang rusah dengan satu lubang di dinding dan pecahan kaca yang berserakan di depan bank.
Sebelumnya, bom di Lebanon menewaskan lebih dari 40 orang pada November 2015. Serangan bom tersebut diklaim ISIS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
