Seorang mahasiswa yang tidak disebutkan namanya, yang kembali ke negara Afrika Barat dari Beijing pada Sabtu, sedang menjalani tes lebih lanjut setelah menunjukkan gejala seperti flu.
Jika terkonfirmasi, itu akan menjadi kasus pertama dari virus mematikan di Afrika. Virus, yang pertama kali muncul di kota Wuhan di Tiongkok, telah menyebar ke lebih dari 2.000 orang dan menewaskan 56 orang.
“Perempuan 34 tahun itu saat ini sedang dalam karantina,” kata para pejabat.
Sebagai pelancong, dia telah tinggal di Tiongkok selama lima tahun terakhir, menurut pernyataan yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan Pantai Gading, dan telah menunjukkan gejala seperti flu sebelum naik pesawat ke Abidjan.
"Keadaan umumnya memuaskan," kata kementerian itu. "Ada, pada tahap ini, kecurigaan kasus pneumonia terkait dengan virus corona," tambahnya, dirilis dari BBC, Minggu 26 Januari 2020.
Hasil tes wanita diperkirakan pada Minggu malam.
Saat ini dikenal sebagai 2019-nCoV, virus dipahami sebagai jenis baru coronavirus yang sebelumnya tidak diidentifikasi pada manusia.
Sejak wabah dimulai di Wuhan, beberapa negara Afrika telah memperkenalkan pemeriksaan tambahan pada penerbangan yang tiba dari Tiongkok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
