Manajer program vaksinasi Kementerian Kesehatan Selandia Baru, Astrid Koornneef, mengatakan bahwa pihaknya tengah menyelidiki kasus ini "dengan sangat serius."
Otoritas kesehatan juga berkoordinasi dengan aparat penegak hukum atas kasus ini. Belum diketahui dari mana saja pria itu mendapatkan 10 vaksinasi, namun Koornneef menyarankan agar ia segera mengunjungi dokter secepat mungkin.
"Orang yang telah menerima dosis vaksin melebihi dari rekomendasi, sebaiknya segera mencari saran medis," tutur Koornneef, dilansir dari WA Today, Minggu, 12 Desember 2021.
Pakar vaksinasi asal University of Auckland, Helen Petousis-Harris, mengatakan bahwa data saat ini belum dapat menjelaskan apa yang mungkin terjadi di dalam tubuh seorang individu yang menerima 10 dosis vaksin Covid-19 dalam satu hari.
Ia mengatakan uji klinis di negara mana pun belum pernah meliputi kasus dosis berlebih seperti itu.
"Bisa dibilang aksi semacam itu adalah sesuatu yang bodoh," ungkap Petousis-Harris.
Terlepas dari efek jangka panjang yang mungkin dirasakan pria tersebut, Petousis-Harris mengatakan kecil kemungkinan terjadi kematian. Dosis vaksin berlebih yang diterima pria itu diperkirakan akan keluar dari tubuhnya dalam beberapa hari ke depan.
Untuk efek jangka pendek, pria tersebut kemungkinan akan merasakan sesuatu yang tidak enak di tubuhnya. "Saya rasa peluang terjadinya perasaan tidak enak (di dalam tubuh pria itu) jauh lebih tinggi ketimbang mereka yang menerima dosis reguler," sebut Petousis-Harris.
Menurutnya, pria tersebut sudah hampir dipastikan menerima imunitas dari Covid-19. Namun, vaksinasi berlebihan hingga 10 dosis tidak akan memberikan keuntungan tambahan dan akan relatif sama dengan mereka yang menerima dua hingga tiga vaksin.
Baca: Selandia Baru Akan Tetap 'Hidup Bersama Covid-19' Walau Ada Ancaman Omicron
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
