Pria itu menjalani pengadilan di Madrid minggu ini.
Dikenal sebagai "kanibal Ventas" setelah distrik di mana polisi menemukan flat berlumuran darah yang berisi beberapa sisa-sisa mengerikan, tersangka - Albert SG - diadili atas pembunuhan dan menodai tubuh.
Menurut dakwaan, insiden itu terjadi pada awal 2019 ketika tersangka bertengkar dengan ibunya yang berusia 69 tahun di flat yang mereka tempati di Ventas di sebelah arena adu banteng Madrid yang terkenal.
“Selama konfrontasi, dia mencekik ibunya lalu menyeretnya ke kamar tidurnya di mana dia menggunakan gergaji dan dua pisau dapur untuk memotongnya untuk menyingkirkan tubuhnya,” isi dari dakwaan, seperti dikutip AFP, Kamis 22 April 2021.
"Begitu dia mulai memotong-motong tubuh, dia mulai memakan sisa-sisa jenazah itu selama sekitar 15 hari. Dia juga menyimpan bagian lain dalam berbagai wadah plastik di sekitar rumah dan di lemari es," katanya.
Dia juga memasukkan beberapa sisa jasad ke dalam kantong plastik dan membuangnya ke tempat sampah.
Bersaksi di pengadilan pada Rabu 21 April, seorang petugas polisi yang memasuki flat tersebut mengatakan, tersangka mengaku telah memakan sebagian dari sisa-sisa jasad secara mentah. Sementara bagian lain telah dia masak atau berikan kepada anjing.
Tersangka ditangkap pada 23 Februari 2019, setelah polisi muncul untuk menanyakan kabar ibunya yang dilaporkan hilang oleh seorang teman. Ditanya di pintu apakah ibunya ada di dalam, dia menjawab, dan membiarkan mereka masuk.
"Kami menemukan pemandangan yang mengerikan," ujar seorang petugas polisi tak dikenal kepada saluran berita Telecinco, dengan polisi mengatakan tersangka diketahui memiliki masalah narkoba.
Jaksa penuntut ingin dia dipenjara selama 15 tahun dan meminta dia untuk membayar 90.000 euro atau sekitar Rp1,5 miliar sebagai kompensasi kepada kakak laki-lakinya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
