Kali ini, seperti dilansir Suara Sabah, Minggu (20/11/2016), dua nelayan WNI diculik di wilayah Merabung pada 19 November, sekitar pukul 19.30 malam waktu setempat.
Kapal nelayan didekati sekelompok pria bersenjata, sebelum bertolak ke arah perairan Felda Sahabat. Kepolisian Sabah berencana menggelar jumpa pers pada Senin besok terkait penculikan ini.
Kementerian Luar Negeri Indonesia mengonfirmasi terjadinya penculikan terbaru yang melibatkan WNI.
"Kita sudah mendapatkan informasi tersebut tadi malam sekitar pukul 21.00 dari sumber kita di Sabah," ujar juru bicara Kemenlu RI Arrmanatha Nasir saat dihubungi Metrotvnews.com.
"Konsulat RI Tawau pagi ini sudah mengirimkan tim ke Kunak untuk mendapatkan informasi lebih lanjut," sambung dia.
Belum diketahui identitas dari kelompok penculik. Namun grup militan Abu Sayyaf dikenal kerap beroperasi di wilayah tersebut.
Bulan ini, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menemui Menlu Malaysia Dato Sri Anifah Aman dan otoritas Sabah untuk membicarakan maraknya penculikan WNI di perairan Malaysia. Pada 5 November, dua kapten kapal asal Indonesia diculik di Sabah.
Menlu Retno meminta perhatian khusus pihak Malaysia terhadap keamanan sekitar 6.000 WNI yang bekerja secara legal di kapal-kapal penangkap ikan Malaysia di sekitar perairan Sabah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
