Pihak Kementerian Luar Negeri telah membawa pulang 26 WNI, hingga saat ini tidak ada lagi WNI berada di Nepal kecuali tiga orang pendaki yang belum bisa dihubungi.
Namun tim evakuasi meninggalkan rumah sakit lapangan yang berada di Nepal. "Kita sudah wakafkan rumah sakit. Kita tinggalkan, kecuali satu meja operasi karena disiapkan bencana nasional, itu kita bawa," ujar Dubes Indonesia untuk Bangladesh dan Nepal Iwan Wiranataatmadja, di Ruang Palapa, Kementerian Luar Negeri, Kamis (21/5/2015).
"Generator dan beberapa peralatan lain juga kita tinggalkan," imbuhnya.
Tim evakuasi meninggalkan Nepal pada 20 Mei 2015, setelah diperpanjang masa penugasannya sebanyak tiga kali. Sebelum meninggalkan Kathmandu menuju Jakarta, Tim yang saat ini dipimpin oleh Hernawan Bagaskoro Abid, bersama dua anggota DVI Polri telah menyerahkan secara resmi data antemortem dan sampel DNA Jeroen Hehuwat, Alma Parahita dan Kaden Andana. Ketiga WNI itu hilang saat gempa melanda Nepal 25 April 2015.
Serah terima dilakukan oleh Tim Indonesia yang diwakili Awang kepada Kepala Departemen Forensik Instititute of Medicine Tribhuvan University (IMTU) Prof. Dr. Pramod Kumar Shrestha dan disaksikan oleh Prof. Stephen Cordner dari Palang Merah Internasional (ICRC).
Dengan penyerahterimaan tersebut, proses identifikasi selanjutnya akan dilakukan oleh Tim IMTU. Dalam proses identifikasi tersebut Tim IMTU telah berkomitmen akan terus berkonsultasi langsung dengan Kementerian Luar Negeri Indonesia maupun melalui Konsul Kehormatan Indonesia di Kathmandu yang masih akan tetap berada di Nepal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
