"Kami meminta perintah dari pengadilan melarang PUBG setelah menerima banyak keluhan dari orang tua, wali dan organisasi sekolah," kata pejabat senior polisi Dhiraj Pratap Singh, dilansir dari AFP, Jumat 12 April 2019.
"Banjir keluhan ini dibarengi dengan kekhawatiran mengenai dampak psikologisnya terhadap remaja dan siswa," imbuh dia.
Dalam permainan tersebut, para pemain akan terjun payung ke sebuah pulau dan mencari senjata serta peralatan untuk membunuh orang lain dan bertahan hidup. Pemain atau tim terakhir yang bertahan menjadi pemenangnya.
Otoritas telekomunikasi Nepal mengeluarkan surat edaran untuk semua penyedia layanan internet agar memblokir PUBG. Instruksi ini dari pengadilan distrik Kathmandu.
Gim pertempuran bertahan hidup ini dibuat oleh perusahaan Korea Selatan Bluehole. Inc. Permainan ini telah diunduh lebih dari 100 juta kali di seluruh dunia sejak diluncurkan pada 2017.
Orangtua dan guru mengatakan permainan itu memicu kekerasan dan mengalihkan perhatian siswa dari studi mereka. Saugat Joshi, 28, mengatakan orangtua seharusnya berkomunikasi dengan anak-anak mereka mengenai kebiasaan bermain yang baik.
"Larangan bukan solusi. Saat ini PUBG sudah viral. Tahun depan mungkin ada 10 gim
mirip ini, Anda tidak bisa melarang semuanya," tutur Joshi.
Tahun lalu, Tiongkok mengumumkan kontrol baru pada sejumlah game online. Mereka juga menerapkan aturan pada pemain di bawah umur untuk mengurangi jam bermain mereka.
Tak hanya di Nepal, PUBG juga dilarang di negara bagian Gujarat, India. Puluhan orang ditangkap karena bermain PUBG.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
