medcom.id, Canberra: Tidak ada yang tahu apa yang sebenarnya dialami oleh Norricih Rahman ketika hilang di Melbourne, Australia. Namun pada akhirnya Norricih berhasil menemukan jalannya ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Canberra.
Sebelumnya, Duta Besar Indonesia untuk Australia Nadjib Riphat Kesoema menjelaskan bahwa Norricih tiba di KBRI Canberra, sejak hilang pada Selasa 10 Februari. Dia tiba sendiri dari Sydney dengan menggunakan kereta.
Dubes Nadjib pun menjelaskan bagaimana cara Norricih bisa menggapai KBRI Canberra.
"Norricih itu bisa selamat tiba di KBRI Canberra karena ada SMS blast yang merupakan gagasan dari Menlu Retno Marsudi," ujar Dubes Nadjib, kepada Metrotvnews.com, Sabtu (14/2/2015).
Pada pidato awal tahun, Januari lalu, Menlu Retno menjelaskan cara terpadu yang dilakukan oleh pihak Kemlu dalam memberikan perlindungan kepada warga negara Indonesia (WNI) yang berada di luar negeri. Dubes Nadjib pun menjelaskan cara kerja SMS ini.
Foto: Dok. Dubes Nadjib Riphat Kesoema
"Pertama kali HP Indonesia di on (aktifkan) dari operator manapun di seluruh dunia, langsung (SMS) blast keluar," jelasnya.
"Itu kerja sama antara Kemlu dengan semua mobile operator di Indonesia," tutur Dubes Nadjib.
Dengan mengandalkan SMS blast tersebut, Norricih bisa mendatangi KBRI Canberra. Juru Bicara Kemlu Arrmanatha Nasir menyebutkan satu-satunya alamat yang ada di dalam telepon seluler Norricih adalah alamat KBRI Canberra tersebut.
Kini Norricih Rahman sudah tenang berada di penampungan KBRI. Pihak KBRI akan menerbangkan Norricih ke Melbourne untuk seterusnya ke Jakarta.
Dubes Nadjib menjelaskan, Norricih harus diterbangkan ke Melbourne terlebih dahulu karena perempuan yang berwisata dengan rombongan Tupperware hilang di kota tersebut. Selain itu, petugas perusahaan Tupperware yang membawa Norricih juga masih berada di sana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
