Dubes Kang diusir karena dianggap melontarkan pernyataan yang meremehkan Malaysia terkait investigasi kasus kematian Kim Jong-nam, kakak tiri dari pemimpin Korut Kim Jong-un.
Sempat mempertanyakan hasil investigasi kepolisian Malaysia atas kematian Kim Jong-nam, Kang dinyatakan sebagai "persona non grata" atau orang yang tidak diinginkan pada Sabtu pekan lalu. Ia diberikan waktu 48 jam untuk pergi dari Malaysia.
Seperti dikutip New York Times, Dubes Kang mengatakan "langkah ekstrem" pemerintah Malaysia ini benar-benar "merusak" hubungan dua negara.
Sebelumnya, Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mengatakan Dubes Kang terpaksa diusir karena dia tidak meminta maaf atas pernyataan yang merendahkan.
"Siapapun yang datang ke sini harus menghormati kami," tegas PM Najib, seperti dilaporkan surat kabar The Star.
"Jika mereka membuat tuduhan tak berdasar, mereka harus meminta maaf dan menarik ucapannya. Tapi mereka tidak melakukan itu, jadi kami mendeklarasikan status persona non grata," lanjut dia.
Kedua negara bersitegang setelah Kim Jong-nam tewas diracun di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA2) pada 13 Februari 2017. Hasil autopsi Malaysia menunjukkan Kim Jong-nam tewas akibat racun syaraf VX.
Sementara Korut bersikukuh Kim Jong-nam bukan tewas diracun, tapi akibat penyakit jantung. Delegasi Pyongyang datang ke Malaysia untuk mengambil jasad Kim Jong-nam, tapi ditolak.
Menetapkan status persona non grata kepada dubes adalah salah satu langkah diplomatik terkeras yang dapat dilakukan sebuah negara terhadap negara lain. Langkah ini juga dapat diartikan sebagai pemutusan hubungan diplomatik.
Senin malam, Korut juga telah mendeklarasikan bahwa Dubes Malaysia di Pyongyang sebagai persona non grata. Namun Malaysia mengklaim telah memanggil dubesnya itu sejak sebulan lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
