Salah satu wujud nyata yang dilihat Presiden Afghanistan Mohammad Ashraf Ghani terhadap Indonesia adalah Indonesia pernah dalam kondisi krisis. Namun mampu bangkit dan stabil dalam proses demokrasi.
"Sebagai negara yang berhasil dalam proses demokrasi kami komitmen menjaga perdamaian. Kami juga mengajak untuk mendefinisikan kembali Islam sebagai rahmatan lil alamin, bukan citra Islam yang ditunjukkan oleh sebuah kelompok kecil," kata Ashraf, dalam wawancara eksklusif bersama Selamat Pagi Indonesia, Jumat 7 April 2017.
Indonesia, kata Ashraf, memiliki sekitar 17 ribu pulau, untuk menjaga keragaman agar tetap satu tidaklah mudah. Perlu wawasan kebangsaan juga proses demokrasi untuk menjaga hal tersebut, dan Indonesia dianggap berhasil tentang itu.
"Lima nilai dasar kehidupan yang Indonesia miliki dari para pendiri bangsa, itu semua yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Inilah yang terpenting," ungkap Ashraf.
Tak hanya soal keberagaman, Afghanistan juga hendak belajar dari Indonesia yang mampu mengatasi berbagai aksi teror yang beberapa kali pernah terjadi. Termasuk upaya melawan kelompok radikal ISIS yang sudah menjadi musuh bersama.
Perlawanan itu tak lagi lagi berhadapan langsung dengan orang, melainkan melalui teknologi. Dalam kondisi inilah, negara-negara yang menyatakan perang dengan ISIS seperti Afghanistan dan Indonesia harus lebih tangkas untuk memerangi mereka.
"Ini jadi alasan saya untuk menggaet Indonesia dan negara lain, karena makna perdamaian hari ini juga untuk esok. ISIS tak menjadi masalah selama kita bersama-sama dan fokus," jelas Ashraf.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
