"Saya menganggap Indonesia sebagai negara yang memiliki kemampuan untuk bekerja sama dengan dunia. Mulai dari negara tetangga, negara Islam, hingga negara maju," tutur Dubes Valiollah di kediamanannya di Jakarta, Jumat 26 Juli 2019.
Namun, kata Dubes Valiollah, Indonesia dan Iran dinilai kurang mengenal potensi satu sama lain, dan terus menjadi penghambat berkembangnya kerja sama kedua negara. "Perlu ada sosialisasi mengenai potensi masing-masing negara," imbuhnya.
Dia menilai peran media penting untuk perkembangan hubungan kedua negara. Bukan lagi penting, kata Valiollah, bahkan media memiliki peran yang menentukan.
Baginya, hubungan Indonesia dan Iran sebenarnya sudah mengalami kemajuan. Hanya saja, arus hubungan ini belum selaras dengan potensi-potensi yang ada dari masing-masing negara.
Valiollah menuturkan hal ini menjadi tugas utama duta besar penggantinya. Dubes baru disebut Valiollah sudah sangat mengenal Indonesia karena sudah dua kali ditugaskan di sini.
"Pertama saat masih menjadi diplomat muda, dan kali kedua sebagai Wakil Duta Besar Iran. Jadi dia dapat berbahasa Indonesia juga," terangnya.
Bekerja di Indonesia selama lebih dari empat tahun, Valiollah mengaku telah membuat banyak kenangan. Kenangan tercipta sebagai bagian dari usaha kerasnya dalam mendorong kerja sama dengan Indonesia di berbagai bidang.
Selama menjadi dubes, Valiollah pernah mengunjungi banyak kota di Indonesia. "Dan yang paling saya rindukan adalah makanan Indonesia. Saya suka sekali sate dan nasi goreng," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
