Fernandez berusaha menirukan aksen Tiongkok dalam tulisan dengan mengganti huruf "r" dengan "l" dalam Bahasa Spanyol.
Jika diterjemahkan, tweet Fernandez itu menjadi: "Did they only come for lice (rice) and petloleum (petroleum)" atau "Apakah mereka hanya datang untuk beras dan minyak bumi."
Beberapa menit kemudian, ia menambahkan: "Maaf, level kekonyolan ini begitu tinggi, dan hanya dapat diterima dengan humor."
Tweet Fernandez dituliskan setelah dirinya bertemu Presiden Tiongkok Xi Jinping di Beijing.
Hingga malam tadi, belum ada respon resmi dari pemerintah Tiongkok terkait ucapan Fernandez. Namun, banyak pengguna Twitter, terutama dari Argentina, mengkritik tajam sang presiden.
"Kurangnya rasa hormat Cristina Fernandez benar-benar luar biasa," tulis @FaundezLafarga. "Dia pergi ke Tiongkok untuk mencapai kesepakatan, dan dia malah mengolok-olok aksen mereka."
@GuyChazan menulis: "Lelucon semacam ini sudah ketinggalan zaman di era 70-an."
Kontroversi terbaru ini muncul saat Fernandez berusaha menjauhkan diri dari kematian misterius jaksa Alberto Nisman, yang ditemukan tewas di kamar mandi pada 18 Januari. Nisman menuding Fernandez membantu Iran terkait serangan bom ke komunitas Yahudi pada 1994.
Fernandez membantah keras tudingan, dan menegaskan Argentina tidak mendapat keuntungan apa-apa jika seandainya benar membantu Iran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
