Dalam kerja sama di bidang pendidikan antara Belanda dan Indonesia, LPDP memantau para pelajar RI yang mengambil program beasiswa di Negeri Kincir Angin.
"Kami tidak hanya memberikan beasiswa, namun juga mengawasi para penerima beasiswa. Terutama sekembalinya mereka ke Indonesia," kata Presiden Direktur LPDP, Eko Prasetyo kepada para wartawan di Erasmus Huis, Komples Kedutaan Besar Kerajaan Belanda, Jakarta Selatan, Kamis (21/4/2016).
"Internasionalisasi adalah kunci kemajuan mahasiswa Indonesia, universitas dan negara kita. Kerja sama dengan Belanda akan membantu kami dalam mencapai tujuan tersebut dan menghasilkan keuntungan bagi kedua belah pihak," imbuhnya.
Eko juga menuturkan bahwa LPDP tidak sembarangan dalam memberikan beasiswa. Para penerima harus melalui seleksi ketat untuk bisa melanjutkan gelar Master atau Phd di Belanda.
"Belanda adalah salah satu negara pilihan terbaik untuk putra-putri Indonesia dalam melanjutkan gelar Master maupun Phd," ungkap Sekjen Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Prof. Ainun Na'im.
Beasiswa yang diberikan antara lain pada program studi hukum, bisnis, water management, maritim dan agribisnis. "Hingga saat ini, program studi S2 hukum masih menjadi favorit," imbuhnya.
Sekitar 1.500 pelajar Indonesia menuntut ilmu di Belanda. Mereka tersebar di beberapa kota di Belanda, diantaranya Den Haag, Leiden, Rotterdam dan Utrecht. Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi pun salah satu lulusan S2 Hukum Uni Eropa di Belanda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
