Gempa berkekuatan 6,4 skala richter (SR) itu menyebabkan sebuah kompleks apartemen 16 lantai di Kota Tainan roboh. Apartemen itu dipenuhi oleh warga yang berkumpul untuk merayakan Hari Raya Imlek.
Seluruh kompleks apartemen itu dihuni hampir 100 keluarga. Namun akibat gempa, bangunan apartemen itu roboh dan membuat sekitar 30 orang dikhawatirkan terperangkap.
"Seorang bayi berusia 10 hari dan pria berusia 40 tahun ditarik keluar dari bangunan dalam kondisi tidak bernyawa. Dikhawatirkan sekitar 30 orang lainnya masih terperangkap dalam gedung," ujar pihak pemadam kebakaran Taiwan, seperti dikutip AFP, Sabtu (6/2/2016).
Sementara seorang perempuan tewas setelah tertimpa tanki air. Namun tidak diketahui detail dua korban tewas lainnya.
Hingga saat ini tidak ada laporan adanya warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban. Hal itu pun sudah dipastikan oleh pihak Kementerian Luar Negeri RI yang mendapatkan informasi dari Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei.
"Sejauh ini belum ada informasi resmi dari otoritas setempat. Informasi terakhir pagi ini dari mereka mengatakan tidak ada korban dari WNI," tutur Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemenlu RI Lalu Muhammad Iqbal, kepada Metrotvnews.com.
"Tapi proses evakuasi terus berjalan dan kita akan pantau," lanjutnya.
Pihak Taiwanese Disaster Response Center menyebutkan proses pencarian korban yang terperangkap masih berlanjut. Tercatat 224 orang berhasil diselamatkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
