"Putusan itu membuktikan bahwa tidak ada orang yang akan lolos dari pembunuhan di Bangladesh. Kami memiliki aturan hukum," kata Jaksa Hafez Ahmed kepada awak media, dilansir dari Straits Times, Kamis, 24 Oktober 2019.
Korban diketahui bernama Nusrat Jahan Rafi, disiram dengan minyak tanah dan dibakar setelah menolak untuk menarik kembali pengaduan pelecehan seksual terhadapnya.
Rafi diperkosa oleh kepala jurusannya saat dia tengah mengikuti seminari di kampusnya. Kemudian dia mengadukan kasus pelecehan yang dialaminya.
Para pelaku pembunuhan yang adalah orang suruhan kepala jurusannya tersebut mendesak dia untuk mencabut laporannya. Namun, Rafi enggan melakukannya.
Ketika dia menolak, dirinya diikat, disiram dengan minyak tanah, dan dibakar. Dia menderita luka bakar hingga 80 persen.
Rafi meninggal di rumah sakit lima hari kemudian, tepatnya pada 10 April 2019. Kematiannya memicu kemarahan publik.
Masyarakat internasional juga ikut menyoroti meningkatnya kasus pelecehan seksual di negara Asia Selatan tersebut.
Kasus kematian Rafi membuat masyarakat Dhaka turun ke jalan selama berhari-hari. Mereka meminta hukuman sepadan bagi para pembunuh.
Setelah kasus ini, Perdana Menteri Bangladesh, Sheikh Hasina berjanji akan memberikan hukuman setimpal bagi para pelaku. Dia juga berjanji akan menuntut semua yang terlibat kasus pelecehan seksual dan berlaku tegas kepada para pelaku.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
