Pasangan suami istri Anthony Maslin dan Marite Norris kehilangan tiga buah hati, yakni Evie (10), Mo (12) dan Otis (8), yang terbang di MH17 bersama kakek mereka.
MH17 hancur berkeping-keping setelah ditembak sebuah misil di langit Ukraina pada 2014, dalam perjalanan dari Amsterdam menuju Kuala Lumpur.
"Kami telah mencapai kesepakatan dengan keluarga Maslin dan tuntutan hukum sebelumnya telah dicabut," ujar Malaysia Airlines, seperti dilansir AFP, Selasa 2 Mei 2017.
Malaysia Airlines mengatakan sudah tidak akan memaparkan detail lebih lanjut mengenai tuntutan keluarga Maslin atau poin-poin kesepakatan damai.
Selain keluarga Maslin, Malaysia Airlines mengklaim telah berdamai dengan banyak korban lainnya. Namun pihak maskapai mengakui masih ada beberapa keluarga korban yang masih "mencari kompensasi atau menuntut klaim mereka."
Seorang pengacara yang mewakili keluarga dari enam kru Malaysia Airlines di MH17 mengaku sudah disodori sejumlah uang damai pada Juni tahun lalu. Namun keluarga enam kru itu menolak jumlahnya.
"Ada tawaran lain pada Januari dan kami masih mempertimbangkannya," tutur pengacara itu, Saw Siang.
Seluruh orang di MH17 yang berjumlah 298 tewas dalam tragedi fatal di Ukraina. Sebagian besar korban adalah warga negara Belanda.
Investigasi kriminal yang dipimpin Belanda menyimpulkan bahwa MH17 terkena misil BUK yang ditembakkan dari area separatis pro Rusia. Tim investigasi tidak menyebutkan siapa pihak yang bertanggung jawab atas penembakan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
