"(Pemulangan) dalam waktu dekat. Kira-kira tanggal 10 Oktober nanti kita akan pulangkan, tapi itu masih tentatif," tutur Judha di Jakarta, Selasa, 8 Oktober 2019.
Judha menuturkan untuk pemulangan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kementerian Ketenagakerjaan dan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI).
Sementara itu, empat WNI juga turut menjadi korban luka dalam insiden robohnya jembatan di Taiwan. Salah seorang terluka di kepala.
Meski demikian, Judha menuturkan kondisi mereka mulai stabil. Namun masih dalam perawatan pihak rumah sakit.
Pemulangan dan pemakaman para korban tewas, imbuh Judha, dibiayai oleh otoritas Taiwan sepenuhnya.
Sebuah jembatan ambruk pada 1 Oktober 2019, sekitar pukul 09.30 pagi di Nanfangao, sebuah desa nelayan kecil di pesisir Pasifik. Rekaman yang beredar memperlihatkan detik-detik jembatan tunggal setinggi 140 meter itu runtuh dan menimpa setidaknya tiga perahu nelayan serta satu kapal tanker minyak yang sedang berlayar di bawah jembatan.
Kapal tanker yang tertimpa reruntuhan jembatan itu pun langsung terbakar.
Seluruh korban WNI, baik yang terluka maupun meninggal dunia, adalah pekerja migran Indonesia yang resmi bekerja sebagai awak di kapal ikan milik Taiwan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
