Bantuan dana tersebut diberikan langsung ke Presiden Filipina, Rodrigo Duterte dengan disaksikan pihak China juga Menteri Luar Negeri Filipina, Alan Peter Cayetano.
Dilansir Strait Times, Rabu 28 Juni 2017, Istana Malacanang menyebut bahwa sumbangan itu "secara signifikan akan meningkatkan sumber daya Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial untuk merawat warga Marawi.
Dikatakan, sekitar 264 ribu pengungsi sedang mencari perlindungan di daerah luar kota Marawi sejak pertempuran pecah pada 23 Mei silam antara militer Filipina dan kelompok militan Maute.
"Sumbangan dari China ke Filipina ini adalah contoh kemitraan yang berkembang antara dua negara dan komitmen bersama terhadap perdamaian yang berkelanjutan di kawasan," sebut pernyataan dari Malacanang.
Sebelumnya, beredar kabar pula bahwa Beijing akan memberi sejumlah bantuan militer kepada Manila untuk memerangi Maute.
Marawi, kota berpenduduk mayoritas Muslim ini terletak di Filipina Selatan, tepatnya di tepi Danau Lanao, Pulau Mindanao.
Menurut laporan, kini ada sekitar 120 militan yang bersembunyi di empat distrik di Marawi. Serangan udara dan tembakan artileri juga berlanjut setelah sempat diberlakukan gencatan senjata selama 8 jam untuk memperingati Idul Fitri.
Diketahui, para militan juga masih menahan sekitar 100 orang, termasuk seorang pastor Filipina.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
