Juru bicara Kementerian Kesehatan Afghanistan Wahid Majro mengatakan bahwa di antara 57 orang yang tewas, 22 adalah perempuan dan delapan anak-anak pada Minggu 22 April 2018.
Majro menambahkan bahwa 119 orang terluka, di antaranya 17 anak-anak dan 52 wanita. Dikhawatirkan jumlah korban masih akan terus bertambah. Pelaku pengeboman mena
"Pelaku pengeboman tersebut menargetkan warga sipil yang mendaftar untuk kartu identitas nasional," kata kepala polisi Kabul Jenderal Daud Amin, seperti dikutip The Washington Post, Senin 23 April 2018.
Ledakan besar itu menggema di seluruh kota, menghancurkan jendela bermil-mil dari lokasi penyerangan dan merusak kendaraan di dekatnya. Polisi memblokir semua jalan menuju lokasi ledakan dan hanya mengizinkan ambulans yang masuk.
Kelompok ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu. Pengakuan yang dilakukan dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor berita Aamaq mengatakan bahwa pihaknya telah menargetkan golongan Syiah yang 'murtad.'
Serangan itu terjadi hampir satu bulan setelah seorang pengebom bunuh diri ISIS melakukan serangan di dekat sebuah kuil Syiah di Kabul yang menargetkan para peserta merayakan tahun baru Persia. Serangan itu menewaskan 31 orang dan melukai 65 lainnya.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor presiden mengutuk serangan Minggu dan mengutip Presiden Ashraf Ghani yang mengatakan 'serangan teroris' seperti itu tidak akan mencegah orang berpartisipasi dalam pemilihan parlemen mendatang.
Afghanistan akan mengadakan pemilihan parlemen pada Oktober dan pendaftaran pemilih dimulai seminggu yang lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
